Topik
: Ruang Lingkup Pendidikan Prasekolah
Judul
: Pendidikan TK Sebagai Salah Satu Contoh PAUD
Anggota
Kelompok:
PERENCANAAN
Pendahuluan
Usia dini merupakan usia di mana anak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebagai
usia emas (golden age). Makanan yang bergizi dan seimbang serta
stimulasi yang intensif sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
tersebut.
Mengingat pentingnya
masa ini, maka peran stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang kondusif harus
disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh ataupun orang
dewasa lain yang ada disekitar anak, sehingga anak memiliki kesempatan untuk
mengembangkan seluruh potensinya. Potensi yang dimaksud meliputi aspek moral
dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian, kemampuan berbahasa,
kognitif, fisik/motorik, dan seni. Pendidikan anak usia dini diberikan pada
awal kehidupan anak untuk dapat berkembang secara optimal.
Ditinjau dari fenomena
yang ada saat ini bahwa Pendidikan usia prasekolah yang ada sudah semakin
berkembang. Pendidikan prasekolah sekarang ini sudah menarik perhatian banyak
orang khususnya orangtua dan pemerintah. Karena pendidikan prasekolah ini
menjadi landasan dasar bagi anak untuk memulai pendidikannya di jenjang
sekolah.
Atas dasar hal tersebut di atas, maka perlu diketahui dasar-dasar serta ruang lingkup pendidikan anak usia dini yang dikembangkan berdasarkan karakteristik perkembangan anak agar dapat digunakan oleh para pendidik anak usia dini dalam mengembangkan seluruh potensi anak. Oleh sebab itulah kami mengangkat topik ini sebagai pembahasan dalam tugas kami.
Atas dasar hal tersebut di atas, maka perlu diketahui dasar-dasar serta ruang lingkup pendidikan anak usia dini yang dikembangkan berdasarkan karakteristik perkembangan anak agar dapat digunakan oleh para pendidik anak usia dini dalam mengembangkan seluruh potensi anak. Oleh sebab itulah kami mengangkat topik ini sebagai pembahasan dalam tugas kami.
Landasan Teori
Pendidikan
anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan
dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,
nonformal, dan informal.
Pendidikan TK merupakan
salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada
peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik
halus dan kasar), kecerdasan (daya
pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku
serta agama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan TK
yaitu:
§ Tujuan
utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh
dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan
yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada
masa dewasa.
§ Tujuan
penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik)
di sekolah.
Dalam undang-undang tentang sistem
pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1
Ayat 14).
Sedangkan menurut NAEYC anak usia dini
adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 8 tahun. Usia ini merupakan usia
yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak (Masitoh
dkk., 2005: 112 – 113).
DASAR-DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) dilaksanakan atas dasar kebanyakan orang tua merasa tidak mampu
memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Tahun-tahun
pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting dan kritis
dalam hal tumbuh kembang fisik, mental, dan psikososial anak. Tumbuh kembang ini
berjalan sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama
menentukan hari depan anak. Kelainan atau penyimpangan apapun apabila tidak
diintervensi secara dini dengan baik dan tidak terdeteksi secara nyata akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.
Penyelenggaraan pendidikan
pada anak usia dini di negara maju telah berlangsung lama sebagai bentuk
pendidikan yang berbasis masyarakat (community based education), akan
tetapi gerakan untuk menggalakkan pendidikan ini di Indonesia baru muncul
beberapa tahun terakhir. Hal ini didasarkan akan pentingnya pendidikan untuk
anak usia dini dalam menyiapkan manusia Indonesia seutuhnya, serta membangun
masa depan anak-anak dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Namun sejauh
ini jangkauan pendidikan anak usia dini masih terbatas dari segi jumlah maupun
aksesibilitasnya. Misalnya, TK dan kelompok bermain masih terkonsentrasi di
kota-kota. Padahal bila dilihat dari tingkat kebutuhannya akan perlakuan sejak
dini, anak-anak usia dini di pedesaan dan dari keluarga miskin jauh lebih
tinggi guna mengimbangi miskinnya rangsangan intelektual, sosial, dan moral
dari keluarga dan orang tua.
Pendidikan TK tidak sekedar
berfungsi untuk memberikan pengalaman belajar kepada anak, tetapi yang lebih
penting berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan otak. Pendidikan TK
sepatutnya juga mencakup seluruh proses stimulasi psikososial dan tidak
terbatas pada proses pembelajaran yang terjadi dalam lembaga pendidikan.
Artinya, dengan adanya pendidikan TK ini, anak mampu mengembangkan dirinya
dimana saja dan kapan saja seperti halnya interaksi manusia yang terjadi di
dalam keluarga, teman sebaya, dan dari hubungan kemasyarakatan yang sesuai
dengan kondisi dan perkembangan anak usia dini. Hal ini didasarkan kepada
beberapa penemuan para ahli tentang tumbuh kembang anak. Pertumbuhan dan
perkembangan anak tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan perkembangan struktur
otak. Berikut ini beberapa tokoh yang mengemukakan teori tentang pentingnya
landasan pendidikan bagi anak usia dini.
1.
Wittrock (Clark, 1983) mengemukakan bahwa ada
tiga wilayah perkembangan otak yang semakin meningkat, yaitu pertumbuhan
serabut dendrit, kompleksitas hubungan sinapsis, dan pembagian sel saraf. Peran
ketiga wilayah otak tersebut sangat penting untuk pengembangan kapasitas
berpikir manusia. Sejalan dengan itu Teyler mengemukakan bahwa pada saat lahir
otak manusia berisi sekitar 100 milyar hingga 200 milyar sel saraf. Tiap sel
saraf siap berkembang sampai taraf tertinggi dari kapasitas manusia jika
mendapat stimulasi yang sesuai dari lingkungan.
2.
Marthin Luther
Tujuan landasan adanya pendidikan menurut
Mathin Luther adalah mengajarkan agama.
Selain itu, beberapa ahli mengemukakan
pendapat mengenai cara belajar, sosial, dan kecerdasan seorang anak:
1.
Jean Piaget (1972) dalam Padmonodewo (2003:
23) mengemukakan tentang bagaimana anak belajar:“ Anak belajar melalui
interaksi dengan lingkungannya. Anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan
penelitian sendiri. Guru bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan
yang tepat, tetapi yang terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus
membangun pengertian itu sendiri, dan ia harus menemukannya sendiri.”
2.
Lev Vigostsky meyakini bahwa pengalaman
interaksi sosial merupakan hal yang penting bagi perkembangan proses berpikir
anak. Aktivitas mental yang tinggi pada anak dapat terbentuk melalui interaksi
dengan orang lain. Pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna bagi anak
jika ia dapat melakukan sesuatu atas lingkungannya.
3.
Howard Gardner menyatakan tentang kecerdasan
jamak dalam perkembangan manusia terbagi menjadi: kecerdasan bodily kinestetik,
kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan naturalistik,
kecerdasan logiko matematik, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan musik.
Dengan demikian perkembangan kemampuan
berpikir manusia sangat berkaitan dengan struktur otak, sedangkan struktur otak
itu sendiri dipengaruhi oleh stimulasi, kesehatan dan gizi yang diberikan oleh
lingkungan sehingga peran pendidikan yang sesuai bagi anak usia dini sangat
diperlukan.
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD)
Pendidikan anak usia dini
memiliki standar kompetensi yang didasarkan pada perkembangan anak. Standar
kompetensi ini digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan kurikulum anak usia
dini. Standar kompetensi anak usia dini terdiri atas pengembangan aspek-aspek
sebagai berikut: a) Moral dan nilai-nilai agama, b) Sosial, emosional, dan
kemandirian, c) Bahasa, d) Kognitif, e) Fisik/Motorik, dan f) Seni. Dalam
lingkungan anak TK semua aspek ini diusahakan dikembangkan melalui berbagai
kegiatan.
Alat/bahan :
·
Kamera untuk dokumentasi
·
Alat tulis
Analisa Data
Data
diambil dengan melakukan observasi langsung terhadap satu ruangan kelas TK
Fajar yang terdiri dari 25 orang anak-anak. Kami mengamati bagaimana anak-anak
tersebut belajar mewarnai, menulis, berinteraksi dengan teman, menyelesaikan
tugas dengan baik dan cepat, merapikan tempat duduk dan membereskan peralatan
sekolah, bermain dengan teman sampai mengumpulkan permainan kembali ketika
waktu bermain usai, mencuci tangan di saat mealtime, dan berdoa sebelum makan.
Berbagai macam aktivitas yang dilakukan anak-anak, berbagai macam reaksi pula
yang ditimbulkan anak tersebut dalam menjalani aktivitas di TK.
Objek atau Subjek
Objek
penelitian adalah kegiatan yang dilakukan anak-anak dari belajar hingga
bermain. Sedangkan subjek penelitian adalah 25 orang anak-anak TK Fajar yang
diamati dalam satu kelas.
Jadwal Pelaksanaan
NO
|
TANGGAL
|
JENIS
KEGIATAN
|
1.
|
5 April 2012
|
Menentukan judul topik
|
2.
|
12-19 April 2012
|
Menentukan TK yang akan dituju
|
3.
|
31 Mei 2012
|
Meninjau tempat dan meminta izin pihak
TK
|
4.
|
31 Mei 2012
|
Menentukan reward
|
5.
|
2 Juni 2012
|
Observasi I
|
6.
|
4 Juni 2012
|
Observasi II
|
7.
|
4 Juni 2012
|
Analisa data
|
8.
|
6 Juni 2012
|
Pembuatan poster
|
9.
|
7 Juni 2012
|
Pelaporan dan evaluasi
|
10
|
9 Juni 2012
|
Memposting seluruh hasil ke blog
|
Kalkulasi Biaya
Penghapus
@25xRp 1.000,00 =
Rp 25.000,00
Gantungan
Kunci @25xRp 2.500,00 = Rp.62.500,00
PELAKSANAAN
Setelah menentukan Tk mana sebagai tempat
penelitian, kami melakukan observasi tempat di TK yang telah kami tentukan.
Namun sangat disayangkan yayasan TK tidak menyetujui kami untuk melakukan
penelitian pada TK tersebut. Kami pun memutuskan untuk mencari TK lain untuk
tetap melanjutkan penelitian, dan akhinya kami memilih Tk Fajar sebagai tempat
kami melakukan penelitian. Pada tanggal 31 Mei 2012 kami melakukan observasi
tempat kembali ke TK.fajar serta meminta ijin untuk melakukan penelitian pada
tk tersebut. Setelah mengajukan permohonan, pihak sekolah tk.fajar pun memperbolehkan kami
melakukan penelitian.
Pada
hari Sabtu, 2 Juni 2012, kami pergi ke TK Fajar untuk melakukan observasi.
Kebetulan pihak sekolah mengadakan kegiatan luar sekolah di Jalan Bougenville
Simpang Selayang. Tujuan diadakannya kegiatan ini untuk melatih kemampuan
anak-anak menghadapi kegiatan yang ada di luar sekolah dan juga untuk melatih
kemandirian mereka. Kami pun menuju ke lokasi tersebut. Setibanya disana
anak-anak, guru, dan orang tua sudah berkumpul. Orang tua menemani dan melihat
perilaku anak-anak dalam kegiatan itu. Kami pun langsung melihat hal-hal apa
saja yang dilakukan oleh anak. Sebelum dibagi menjadi kelompok, anak-anak
terlebih dahulu melakukan senam pagi. Setelah itu anak-anak dibagi menjadi
kelompok kecil dimana masing-masing kelompok terdiri dari 15 orang anak. Setiap
kelompok dibimbing oleh kakak-kakak yang mengadakan kegiatan ini dan
mendapatkan nama kelompok yang lucu. Anak-anak diajarkan untuk menghapalkan sebuah
lagu dan gerakan yang menjadi yel-yel untuk perlombaan nanti. Ada anak yang
dengan mudah menangkap lagu dan gerakan, ada yang malas untuk mengeluarkan
suaranya, dan ada juga yang tidak mendengarkan perintah kakak pembimbing.
Senin,
4 Juni 2012, observasi yang kedua pun kami lakukan. Dalam observasi kali ini,
kami mengobservasi bagaimana kegiatan dan kemampuan anak di dalam kelas. Kami
mengobservasi bagaimana anak-anak mewarnai gambar, menanyakan gambar apa yang
mereka warnai, dan mengamati seberap cepat anak melakukan tugas mewarnai.
Setelah mewarnai, anak-anak diberi tugas untuk menulis tulisan bersambung. Ada
anak yang tulisannya rapi, ada yang berantakan, bahkan ada yang tidak mau
menulis sama sekali.
PELAPORAN
Hasil
observasi yang di dapat:
Gambar
ini menunjukkan salah satu kegiatan yang dilakukan pihak sekolah yaitu kegiatan
di luar sekolah (outbond), dimana kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kerjasama dan kemandirian anak. Selain itu dalam kegiatan ini anak juga mampu
mengembangkan kemampuan motorik kasarnya. Karena di sini anak di ajak unutk
bergerak dan melakukan berbagai kegiatan.
Kegiatan
yang akan kami paparkan di bawah ini merupakan aktivitas yang dilakukan di
dalam kelas.
Seperti gambar di atas, menunjukkan permainan
yang diberikan dan disediakan oleh pihak sekolah yang bertujuan untuk melatih
kecerdasan anak. Karena dalam permainan ini anak dituntut agar mampu
mengembangkan kreasinya. Serta mampu meningkatkan daya cipta, dan daya pikir.
Di
TK Fajar, anak-anak juga diajarkan untuk belajar bertanggung jawab. Mereka
diajarkan untuk merapikan peralatan sekolahnya setelah selesai di gunakan. Hal
ini diharapkan mampu untuk mengembangkan sosioemosional anak yang berpusat pada
sikap dan perilaku anak.
Pada
proses belajar ini, anak diajarkan untuk mengembangkan kemampuan motorik
halusnya. Guru menyuruh anak-anak agar tidak mewarnai melewati garis. Dalam
gambar ini, anak-anak diajarkan untuk mengenali warna dan bentuk gambar serta
menyesuaikan warna dengan objek yang ada.
Selain
diajarkan untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar dan motorik halus,
belajar tanggung jawab, belajar untuk berkreasi, anak-anak juga diajarkan untuk
mengembangkan kemampuan spiritualnya. Dalam pengembangan ini, anak-anak diajarkan
untuk berdoa, contohnya seperti gambar di atas yaitu berdoa sebelum makan.
EVALUASI
Selama
melakukan pengerjaan proyek mini kami mengalami banyak kendala. Alasan pertama
karena mengingat bahwa pengumpulan tugas ini masih lama sehingga kami terlalu
santai. Karena terlalu santai, akhirnya mendekati tanggal pengumpulan tugas
kami semakin terkendala yaitu permasalahan dalam memilih tempat. Awalnya kami
sudah lama menentukan TK mana yang menjadi tujuan kami untuk melakukan
observasi. Namun, dikarenakan kurangnya komunikasi dengan pihak yang berkaitan
menyebabkan waktu penentuan tempat observasi kami semakin lama. Saat menentukan
tempat itu kami sudah mengkonfirmasikan dengan salah satu staf pengajar di TK
tersebut dan dia menyetujuinya. Ternyata eehh ternyata setelah kami mendatangi
langsung tempat tersebut dan menjumpai kepala sekolah TK, pihak yayasan tidak
memberikan izin kepada kami untuk melakukan observasi. Setelah mencari dan
mencari, akhirnya kami pun menemukan TK yang mau menerima kami untuk melakukan
observasi.
Selain
dari pemilihan TK yang akan dituju, banyak tugas yang harus dikerjakan juga
menjadi kendali bagi kami untuk menyelesaikan proyek mini ini. Dan kami
menyadari bahwa keterlambatan kami dalam menyelesaikan tugas ini merupakan
kesalahan kami sepenuhnya yang menunda dan menunda tugas.
TESTIMONI
Penggerjaan
proyek ini sangat menguras waktu dan tenaga kami. Mungkin karena kami telat
dalam mengerjakannya, dan teburu-buru atau terlalu mendesak, sehingga terjadi
sedikit permasalah antar anggota. Tapi dibalik ini semua kami mendapatkan hasil
yang cukup memuaskan dan kami sangat menikmati proses pengerjaanya. Karena ini
adalah penilitan pertama yang pernah dilakukan, hal ini memberikan banyak
pengalaman suka maupun duka dan pelajaran yang berarti buat kelompok, sehingga
nantinya pada tugas-tugas berikuntya, kelompok bisa lebih maksimal mengerjakan
tugas-tugas tersebut, dan dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Friska Pontoria L.T ( 11-106)
: tugas proyek mini sebagai tugas akhir semester pada awalnya membuat saya
kebingungan karena tugas ini akan
melakukan penelitian yang saya sama sekali tidak memiliki pengalaman dalam
melakukan penelitian. Namun dengan adanya tugas ini banyak hal yang saya
dapatkan terutama ketika kami melakukan observasi di Tk.fajar. saya lebih
memahami bagaimana proses pengajaran yang di lakukan pada taman kanak-kanak.
Walaupun penelitian yang kami lakukan hanya singkat, namun sangat berkesan
ketika bersama dengan adek-adek yang ada di kelas II B TK Fajar.
Desima Siregar (11-116)
: Awal mengetahui adanya tugas mini proyek ini,
yang langsung terpikir adalah tugas yang rumit karena melakukan
penelitian. Tetapi begitu dijalani semuanya menyenangkan. Terutama ketika
melakukan observasi ke TK Fajar. Di TK saya bisa melihat berbagai macam tingkah
laku anak, cara mereka belajar, dan bermain dengan teman. Bermain dengan anak
TK merupakan pengalaman yang seru dan tidak akan mudah untuk dilupakan.
Fitri Silaen (11-122)
: Menurut saya, tugas proyek mini ini merupakan salah satu tugas paling berat
yang pernah saya kerjakan dan sangat menyita banyak waktu. Selain pada
pengerjaannya kami juga sempat mengalami konflik. Namun, over all saya merasa
tugas ini menjadi salah satu proses pembelajaran bagi sya untuk tidak
menunda-nunda pekerjaan.
Daftar
Pustaka :
http://yanugilang.blogdetik.com/2011/04/16/dasar-dasar-dan-ruang-lingkup-pendidikan-anak-usia-dini-paud/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar