Blended Learning menurut saya merupakan suatu proses pembelajaran yang menarik dan menjadi suatu variasi tersendiri buat saya. Karna hal ini merupakan suatu hal baru bagi saya. Sebenarnya proses belajar ini bukan merupakan suatu proses belajar yang sulit.
Menurut saya proses belajar ini memiliki sisi positif dan negatifnya tersendiri. Sisi positif yaitu kita bisa menggunakan proses belajar ini dimana saja kita berada baik menggunakan komputer maupun alat atau gadget yang terhubung ke internet. Hal ini dapat memberikan variasi pembelajaran yang baru kepada mahasiswa atau siapapun yang menggunakan cara ini. Karna proses ini tidak melulu hanya dilakukan face to face tetapi hal ini dapat memberikan kreasi bagi yang menggunakannya untuk mendapatkan info lebih banyak dari berbagai situs.
Sisi negatif nya menurut saya terletak pada koneksi internet yang sangaaat lambat dan sering bermasalah. Mungkin hal ini lah yang selalu menjadi kendala di Indonesia dalam penggunaan internet itu sendiri. Selain itu karna masih baru mengetahui cara penggunaannya menyebabkan kesulitan saat melakukan cara ini.
Sejarah Blended Learning Pembelajaran berbasis blended learning dimulai sejak ditemukan komputer, walaupun sebelum itu juga sudah terjadi adanya kombinasi (blended). Terjadinya pembelajaran awalnya karena adanya tatap muka dan interaksi antara pengajar dan pebelajar, setelah ditemukan mesin cetak maka guru memanfaatkan media cetak. Pada saat ditemukan media audio visual, sumber belajar dalam pembelajaran mengkombinasi antara pengajar, media cetak, dan audio visual. Namun terminologi blended learning muncul setelah berkembangkanya teknologi informasi sehingga sumber dapat diakses oleh pebelajar secara offline maupun online. Saat ini, pembelajaran berbasis blended learning dilakukan dengan menggabungkan pemb elajaran tatap muka, teknologi cetak, teknologi audio, teknologi audio visual, teknologi komputer, dan teknologi m-learning (mobile learning). Bersin (2004) menggambarkan sejarah blended learning yang berkembang di dunia pelatihan pada awalnya juga seperti yang dilakukan pada lembaga pendidikan yaitu sumber belajar utama adalah pelatih/fasilitator. Dengan ditemukannya teknologi komputer, pelatihan dilakukan menggunakan mainframe based yang dapat melakukan kegiatan pelatihan secara individual tidak bergantung pada waktu dan materi yang sama (tidak sinkron). Perkembangan berikutnya pembelajaran yang tetap mengguna-kan basis komputer tetapi daya jangkaunya menjadi lebih luas melintasi pulau dan benua karena perkembangan teknologi satelit. Demikian pula, isi pelatihan dilakukan pengebarannya melalui CD ROM dan internet. Saat ini pelatihan menggabungkan semua itu agar pembelajaran menjadi lebih efektif, efisien dengan konsep kombinasi (blended).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar